Pengertian Termin Pembayaran serta Jenis dan Contohnya

Insights | 2025-12-14 14:32:32
Pengertian Termin Pembayaran serta Jenis dan Contohnya

Dalam dunia bisnis, menjaga arus kas agar tetap sehat adalah kunci keberlangsungan usaha. Salah satu cara untuk mengelola arus kas dengan baik adalah melalui pengaturan termin pembayaran. Istilah ini sering muncul dalam kontrak kerja sama, terutama antara pelaku usaha dan rekan bisnisnya. Namun, tidak semua orang memahami apa itu termin pembayaran dan bagaimana cara penerapannya secara efektif.

Apa Itu Termin Pembayaran

Termin pembayaran adalah kesepakatan antara pihak penjual dan pembeli mengenai waktu serta cara pembayaran atas suatu transaksi bisnis. Singkatnya, termin ini menentukan kapan pembayaran dilakukan apakah di muka, setelah barang diterima, atau dicicil dalam periode tertentu.

Dalam praktiknya, termin pembayaran menjadi salah satu alat penting untuk mengatur arus kas perusahaan. Bagi penjual, termin membantu memperkirakan kapan pendapatan akan diterima, sedangkan bagi pembeli, termin memberi fleksibilitas dalam mengatur waktu pembayaran sesuai kemampuan keuangan.

Jenis-Jenis Termin Pembayaran dalam Bisnis

Ada beberapa jenis termin pembayaran yang umum digunakan dalam dunia usaha. Berikut penjelasan singkatnya:

  1. Termin Tunai (Cash Term)
    Pembayaran dilakukan secara langsung setelah transaksi atau saat barang/jasa diterima. Biasanya digunakan untuk transaksi kecil atau hubungan bisnis baru.

  2. Termin Tempo (Credit Term)
    Pembayaran dilakukan setelah jangka waktu tertentu, misalnya 30 hari (Net 30), 60 hari (Net 60), dan seterusnya. Jenis ini umum digunakan pada hubungan bisnis yang sudah terjalin baik.

  3. Termin Bertahap (Installment Term)
    Pembayaran dibagi ke dalam beberapa tahap, biasanya mengikuti progres pekerjaan. Contohnya banyak digunakan dalam proyek konstruksi atau jasa konsultasi.

  4. Termin Parsial (Partial Payment)
    Pembeli membayar sebagian di awal, kemudian sisanya setelah pekerjaan selesai. Skema ini menyeimbangkan kepercayaan antara dua pihak.

Dengan memahami jenis-jenis termin ini, pelaku bisnis dapat memilih skema yang paling sesuai dengan model usaha dan kebutuhan arus kasnya.

Contoh Penerapan Termin di Kontrak Dagang

Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh sederhana penerapan termin dalam kontrak bisnis:

Misalnya, perusahaan A (penyedia bahan bangunan) menandatangani kontrak dengan perusahaan B (kontraktor). Nilai proyeknya Rp500 juta. Dalam perjanjian, disepakati:

  • Termin 1: 30% dibayar saat kontrak ditandatangani.

  • Termin 2: 50% dibayar setelah pengiriman barang selesai.

  • Termin 3: 20% dibayar setelah seluruh pekerjaan diterima dan diverifikasi.

Dengan pengaturan seperti ini, perusahaan A tetap memiliki arus kas yang stabil selama proyek berjalan, sementara perusahaan B bisa menyesuaikan pembayaran sesuai tahapan pekerjaan.

Kesepakatan termin seperti ini juga berfungsi sebagai bentuk transparansi dan komitmen antara pihak dalam menjalankan kerja sama bisnis.

Tips Mengatur Termin agar Arus Kas Tetap Lancar

Agar termin pembayaran berjalan efektif dan tidak menimbulkan risiko finansial, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:

  1. Lakukan analisis arus kas terlebih dahulu.
    Sebelum menentukan termin, pastikan bisnis Anda memiliki estimasi waktu penerimaan dan pengeluaran dana agar tidak mengganggu operasional.

  2. Gunakan termin yang realistis.
    Jangan menetapkan waktu pembayaran terlalu pendek bagi klien atau terlalu panjang bagi bisnismu sendiri. Cari titik tengah yang saling menguntungkan.

  3. Gunakan sistem pengingat pembayaran.
    Buat jadwal atau gunakan aplikasi keuangan yang dapat mengingatkan tanggal jatuh tempo agar tidak ada keterlambatan pembayaran.

  4. Pastikan semua kesepakatan tertulis di kontrak.
    Catat termin dengan jelas di dokumen resmi agar menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

  5. Bangun komunikasi terbuka dengan mitra bisnis.
    Jika terjadi perubahan kondisi, komunikasikan lebih awal agar dapat disepakati bersama tanpa merugikan salah satu pihak.

Dengan mengatur termin secara bijak, bisnis dapat menjaga kestabilan arus kas dan meningkatkan kepercayaan mitra kerja.

Pahami Termin untuk Bisnis yang Lebih Lancar

Termin pembayaran bukan sekadar kesepakatan waktu bayar, tetapi juga bagian dari strategi pengelolaan keuangan bisnis. Bisnis yang mampu mengatur termin dengan baik akan lebih mudah menjaga likuiditas, menghindari keterlambatan pembayaran, dan mempertahankan hubungan baik dengan klien atau vendor.

Bagi pelaku UMKM, pemahaman tentang termin juga penting agar usaha tetap bisa beroperasi tanpa tekanan keuangan berlebih. Dengan perencanaan yang tepat, termin dapat menjadi alat bantu untuk menyeimbangkan kebutuhan kas dan pertumbuhan usaha.

Pengelolaan termin pembayaran adalah langkah strategis untuk memastikan arus kas bisnis tetap sehat dan hubungan kerja sama berjalan lancar. Untuk membantu pengaturan keuangan yang lebih tertata, Anda bisa memanfaatkan Saku Bisnis dari Bank Raya fitur yang memudahkan pemisahan uang pribadi dan usaha sehingga arus kas lebih jelas dan keputusan bisnis lebih terukur.



Productivity,Creativity,Writing,Inspiration,Psychology
Bagikan: